BABI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perubahan yang
signifikan dalam lingkungan bisnis, seperti globalisasi, deregulasi, kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, serta fragmentasi pasar telah menciptakan
persaingan yang sangat ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu
mengembangkan strategi agar dapat bertahan. Respon perusahaan-perusahaan
terhadap meningkatnya persaingan ini sangat beragam. Ada yang memilih untuk
memfokuskan pada resources untuk segmen tertentu yang lebih kecil, ada
yang tetap bertahan dengan apa yang telah dilakukannya selama ini dan ada pula
yang menggabungkan diri menjadi perusahaan yang besar dalam dunia
perindustrian.
Dalam APB (Accounting Principle Boards) Opinion No. 16
disebutkan bahwa, penggabungan usaha terjadi jika satu badan usaha dengan satu
atau lebih badan usaha yang lain melakukan usaha secara bersama-sama dalam satu
kesatuan akuntansi. Sedangkan pengertian penggabungan usaha menurut PSAK No. 22
(IAI, 2009) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi
satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with)
perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aset dan operasi
perusahaan lain.
Strategi merger merupakan salah satu alternatif untuk
perluasan usaha tersebut. Dalam akuntansi dikenal tiga macam bentuk
penggabungan usaha, yaitu : konsolidasi, merger dan akuisisi. Dengan bergabung,
dua perusahaan atau lebih menjadi lebih mungkin untuk saling menunjang kegiatan
usaha, sehingga keuntungan yang akan diperoleh juga lebih besar dibandingkan
jika perusahaan tersebut melakukan usaha sendirisendiri
Merger merupakan perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah
ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri
beralih demi hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan. Selanjunya,
status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri akan berakhir demi hukum.
Dalam hubungannya dengan penanaman modal, Pemerintah melalui Peraturan Kepala
BKPM No.12 tahun 2009 (“Perka BKPM 12/2009”) mewajibkan perusahaan penanaman
modal yang akan tetap meneruskan kegiatan usaha setelah terjadinya merger untuk
memiliki Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal sebelum dapat
kembali melaksanakan kegiatan produksi/operasi komersial perusahaan merger.
Tindakan penggabungan, peleburan dan/atau pengambilalihan, disadari atau tidak, akan mempengaruhi persaingan antar para pelaku usaha di dalam pasar bersangkutan dan membawa dampak kepada konsumen dan masyarakat. Penggabungan, peleburan atau pengambilalihan dapat mengakibatkan meningkatnya atau berkurangnya persaingan yang berpotensi merugikan konsumen dan masyarakat. Penggabungan, peleburan atau pengambilalihan yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan. Ketentuan tentang nilai aset dan/atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan dimaksud telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (PP No.57/2010) sebagai pelaksanaan amanat Pasal 28 dan 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No. 5/1999).
BAB II
Pengertian
Merger
Merger adalah
proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan
salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang
lain lenyap dengan segala nama dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri
tersebut.
Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat
umum, dan karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya
merger tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan
berapa banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu.
Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di
antaranya bermanfaat bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak.
Salah satu penggunaan merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan
yang sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan
untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas perusahaan
secara keseluruhan.
Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger,
terutama antara perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama,
perusahaan dapat mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk
penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan mendominasi
bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum monopoli.
Tipe-Tipe
Marger
Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan
dalam lima tipe, yaitu:
Merger
Horisontal
Merger horisontal
adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak dalamindustri yang
sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama lain
dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi
horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi
melalui penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset
dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini
adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut.Apabila
hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada
bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli.
Merger
Vertikal
Merger
vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan
akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu
memasuki industri hilir atau sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya
terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan
dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap
mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan input
berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau
merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk
yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) danintegrasi
ke depan atau ke atas (forward/upward integration).
Merger
Konglomerat
Merger
konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang
masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan
akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha
mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda
sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini
dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah
konglomerasi. Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam
dalam industri yang berbeda.
Merger
Ekstensi Pasar
Merger ekstensi
pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan
akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan
oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan penetrasi
pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat
tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki.
Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan
ekspor karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap
konsumen luar negeri.
Merger
Ekstensi Produk
Merger ekstensi
produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih perusahaanuntuk
memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan
akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau
konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan memanfaatkan
kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan
sinergi melalui efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.
Alasan-alasan Melakukan Merger
Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang
menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun
diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak
memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan
merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat
tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale).
Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan
pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak
merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada
dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat
dihilangkan.
c.
Meningkatkan dana
Banyak
perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,
tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan
tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi
sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban
keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah
ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa
perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi
pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat
mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan
teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
manajemen atau teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat
membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian
pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian
pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi
pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari
perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan
keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi
kesejahteraan pemilik.
f.
Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar
perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika
perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah
diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih
kecil.
g.
Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi
ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat.
Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya
dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu
tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003,
p.714-716).
Manfaat
Merger
Perusahaan yang
melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain
mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan
tersebut.
mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan
tersebut.
Pertama, adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan
melakukan pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta
penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi
terdiversifikasi karena perusahaan melakukan penggabungan usaha
perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan
melakukan pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta
penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi
terdiversifikasi karena perusahaan melakukan penggabungan usaha
Kedua, salah satu alasan utama mengapa perusahaan mau
melakukan merger
karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi
dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh
penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara
bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan
terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang
sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji dapat
dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih baik.
Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan dengan dua
perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah karena biaya
iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan sangat
menguntungkan perusahaan.
karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi
dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh
penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara
bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan
terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang
sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji dapat
dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih baik.
Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan dengan dua
perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah karena biaya
iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan sangat
menguntungkan perusahaan.
Penggabungan dua perusahaan juga memberikan keuntungan
terhadap jaringan
perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri.
Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami penurunan dan
kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga pendapatan
perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi yang
dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga saham akan
mengalami peningkatan.
perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri.
Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami penurunan dan
kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga pendapatan
perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi yang
dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga saham akan
mengalami peningkatan.
Ketiga, kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan
bila
perusahaan melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka
kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan
pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka
kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan
investor terhadap perusahaan yang akan mengalami peningkatan pendapatan
sesuai dengan tujuan merger tersebut.
perusahaan melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka
kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan
pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka
kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan
investor terhadap perusahaan yang akan mengalami peningkatan pendapatan
sesuai dengan tujuan merger tersebut.
Keempat, adanya merger akan memberi peningkatan kualitas
sumber daya
manusia di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan
mentransfer pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami. Artinya,
antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan kemajuan
perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka saling
bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
manusia di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan
mentransfer pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami. Artinya,
antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan kemajuan
perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka saling
bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
Kelima, adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki
posisi
keuangan perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya
posisi dan kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin
mempunyai bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk
perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan
juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya
meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang mempunyai
pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan kembali
sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan kualitas neraca
tersebut.
keuangan perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya
posisi dan kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin
mempunyai bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk
perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan
juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya
meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang mempunyai
pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan kembali
sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan kualitas neraca
tersebut.
Keenam, keuntungan pajak merupakan salah satu tindakan
merger. Bila
perusahaan melakukan merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat
memperoleh keuntungan pajak dengan adanya kerugian operasi dari
perusahaan yang diakuisisi. Laba bersih yang besar pada perusahaan yang
mengakuisisi mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi, tetapi
dengan masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang dibayarkan
berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara
meningkatkan kapasitas utang perusahaan yang belum terpenuhi. Perusahaan
menggunakan seluruh utangnya sehingga pajak yang dibayarkan mengalami
penurunan.
perusahaan melakukan merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat
memperoleh keuntungan pajak dengan adanya kerugian operasi dari
perusahaan yang diakuisisi. Laba bersih yang besar pada perusahaan yang
mengakuisisi mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi, tetapi
dengan masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang dibayarkan
berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara
meningkatkan kapasitas utang perusahaan yang belum terpenuhi. Perusahaan
menggunakan seluruh utangnya sehingga pajak yang dibayarkan mengalami
penurunan.
Ketujuh, adanya merger akan memberi kualitas keputusan yang
diambil
menjadi lebih berkualitas. Pengambil keputusan perusahaan merger akan
diperoleh dari pegawai yang berkualitas karena pegawai yang tinggal di
perusahaan merger adalah mereka yang mempunyai kualitas. Akibatnya,
pegawai yang mengambil keputusan akan selalu mempertimbangkan
keputusannya untuk kepentingan perusahaan dan umum, serta tidak
melanggar peraturan yang ada
menjadi lebih berkualitas. Pengambil keputusan perusahaan merger akan
diperoleh dari pegawai yang berkualitas karena pegawai yang tinggal di
perusahaan merger adalah mereka yang mempunyai kualitas. Akibatnya,
pegawai yang mengambil keputusan akan selalu mempertimbangkan
keputusannya untuk kepentingan perusahaan dan umum, serta tidak
melanggar peraturan yang ada
Kelebihan Dan Kekurangan Merger
Kelebihan merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih
murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641
Faktor yang
mendorong perusahaan untuk melakukan merger
Motivasi perusahaan untuk melakukan alternatif strategi
merger antara lain :
· Untuk
mendapatkan kesempatan beroperasi dalam skala usaha yang hemat,
· Guna
meningkatkan pangsa pasar,
· Menghilangkan
tidak efisien melalui operasional dan pengendalian finansial yang lebih baik,
· Kesempatan
menggabungkan sumber daya ataupun pasar yang dimiliki masing-masing Bank.
Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang mendorong motivasi untuk merger,
seperti: upaya diversifikasi, menurunkan biaya dana, dan menaikkan harga saham
secara emosi (bootstrapping of earning per share) karena adanya pengumuman akan
merger bagi Bank publik.
· Berguna
sebagai platform pertumbuhan perusahaan.[2]
· Mengurangi
pengeluaran-pengeluaran organisasional dengan cara menghapuskan penggandaan dan
mentransfer pengetahuan diantara dan antar unit-unit bisnisatau alur produk
individu.[3]
Prasyarat melakukan merger
Hazel J.Johnson (1995) menyatakan, prasyarat yang harus
dianalisis terlebih dahulu dari kedua Bank yang akan melakukan merger adalah:
Kondisi keuangan masing-masing Bank, merger sesama bank
sehat atau karena collapse
Kecukupan modal
Manajemen, baik sebelum atau sesudah merger
Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa Bank
tersebut
Johnson lebih lanjut menyatakan setiap lembaga yang akan
melakukan merger, pada umumnya mempunyai beberapa isu penting yang relevan
untuk dianalisis sebelum merger dilakukan, antara lain:
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan merger?
Bagaimana mengidentifikasi kecocokan pasangan (partner)
untuk merger?
Bagaimana mengkomunikasikan dengan baik atas rencana merger
ini kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar niat merger mempunyai dampak
yang positif di pasar?
Bagaimana melakukan cara, yang akan dilakukan untuk
konsolidasi diantara Bank yang merger?
Merger
Lintas Negara
Definisi:
Merger lintas
negara adalah transaksi dimana dua perusahaan dengan tempat-tempat operasi di
beberapa negara yang berbeda menyetujui penyatuan kedua perusahaan tersebut
dimana kedua perusahaan mempunyain kedudukan yang sederajat.[4] Mendorong
keputusan untuk menyatukan operasi atas dasar kedudukan yang sederajat adalah
suatu kenyataan bahwa kedua perusahaan mempunyai kemampuan yang jika
digabungkan diharapkan bisa menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif yang
akan membantu keberhasilan di pasar global.
Alasan – alasan untuk melakukan Merger lintas negara:
Ada lebih dari satu alasan bagi perusahaan untuk melakukan
merger lintas negara antara lain : meningkatnya kekuatan pasar, penyelesaian
hambatan masuk, biaya pengembangan produk baru, meningkatnya kecepatan mencapai
pasar, dan meningkatnya diversifikasi. Dari lima alasan tersebut, satu yang
paling mendorong diambilnya keputusan untuk melakukan merger lintas negara
adalah keinginan untuk meningkatkan kekuatan pasar.
Kekuatan
pasar adalah produk dari besar (ukuran) perusahaan, tingkat ketahanan
keunggulan kompetitif saat itu, dan kemampuannya membuat keputusan saat ini
yang akan menhasilkan keunggulan kompetitif baru untuk masa datang.[5]
Perusahaan dapat meningkatkan kekuatan pasar mereka melalui akuisisi lintas negara
maupun merger lintas negara.
Evaluasi
keberhasilan dan kegagalan merger
Membuat
proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum merger dilakukan
secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas) atas perusahaan
yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi yang akan
diperoleh, dilihat dari sinergi operasional dan sinergi finansial.
Sinergi operasional, umumnya dengan membandingkan sumber
daya masing-masing perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan,
perencanaan strategik, Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi
Teknologi yang digunakan, dan budaya kerja masing-masing perusahaan.
Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan
keuangan perusahaan, berupa neraca dan laba rugi, baik yang berupa on atau off
balance sheet, serta fee based income. Metoda yang digunakan bermacam-macam,
salah satunya menitik beratkan pada cash flow, sebagai berikut:
Analisis proyeksi arus kas dengan menggunakan diskon faktor
sesuai biaya dana perusahaan (Discounted cash flow approach)
Analisis yang didasakan atas ratio harga saham dengan
pendapatan (Price Earning Ratio) dibandingkan dengan nilai P/E dari perusahaan
sejenis
Penilaian atas dasar nilai buku,yang beberapa pos dari
neraca disesuaikan dengan perkiraan risiko yang mungkin ada sehingga mengurangi
nilai buku (Adjusted book value) Banyak perusahaan atau Bank yang mengalami
kegagalan saat dilakukan merger, disebabkan, antara lain:
Harga yang ditetapkan saat dilakukan merger terlalu tinggi
akibat analisis sebelumnya tidak akurat
Sumber pembiayaan merger berasal dari pinjaman berbiaya
tinggi
Asumsi yang salah dengan mengharapkan booming market, yang
ternyata terjadi sebaliknya
Tergesa-gesa, sebelum dilakukan uji tuntas dengan baik
Perbedaan kedua perusahaan terlalu besar
Budaya kerja tak dapat disatukan
Krisis manajerial karena ingin mempertahankan semua
manajemen yang ada di kedua perusahaan.
BAB III
PENGERTIAN LEVERAGE BUYOUT
Definisi
Leverage Buyout (LBO)
Istilah leveraged buyout ( LBO ) menjelaskan akuisisi atau pembelian perusahaan yang dibiayai melalui penggunaan besar dana pinjaman atau hutang . Bahkan , dalam LBO khas , hingga 90 persen dari harga pembelian dapat didanai dengan utang . Selama tahun 1980 , LBOs menjadi sangat umum dan meningkat secara substansial dalam ukuran , sehingga mereka biasanya terjadi di perusahaan besar dengan lebih dari $ 100 juta dalam pendapatan tahunan . Tetapi banyak dari kesepakatan tersebut kemudian gagal karena rendahnya kualitas utang yang digunakan , dan dengan demikian gerakan pada 1990-an menuju kesepakatan yang lebih kecil ( menampilkan kecil untuk perusahaan menengah , dengan sekitar $ 20 juta dalam pendapatan tahunan ) menggunakan kurang maksimal . Berkat harga saham yang rendah , pembatasan peraturan longgar , dan rally pada obligasi yield tinggi, Barron meramalkan bahwa 2001 akan menjadi tahun terbesar sejak tahun 1980 untuk LBO .
Istilah leveraged buyout ( LBO ) menjelaskan akuisisi atau pembelian perusahaan yang dibiayai melalui penggunaan besar dana pinjaman atau hutang . Bahkan , dalam LBO khas , hingga 90 persen dari harga pembelian dapat didanai dengan utang . Selama tahun 1980 , LBOs menjadi sangat umum dan meningkat secara substansial dalam ukuran , sehingga mereka biasanya terjadi di perusahaan besar dengan lebih dari $ 100 juta dalam pendapatan tahunan . Tetapi banyak dari kesepakatan tersebut kemudian gagal karena rendahnya kualitas utang yang digunakan , dan dengan demikian gerakan pada 1990-an menuju kesepakatan yang lebih kecil ( menampilkan kecil untuk perusahaan menengah , dengan sekitar $ 20 juta dalam pendapatan tahunan ) menggunakan kurang maksimal . Berkat harga saham yang rendah , pembatasan peraturan longgar , dan rally pada obligasi yield tinggi, Barron meramalkan bahwa 2001 akan menjadi tahun terbesar sejak tahun 1980 untuk LBO .
Yang paling umum pengaturan LBO di kalangan usaha kecil
adalah untuk manajemen untuk membeli seluruh saham yang beredar dari saham
perusahaan , menggunakan aset perusahaan sebagai jaminan untuk pinjaman untuk
mendanai pembelian . Pinjaman ini kemudian dilunasi melalui arus kas masa depan
perusahaan atau penjualan aset perusahaan . Sebuah LBO manajemen yang dipimpin
kadang-kadang disebut sebagai " go private ", karena berbeda dengan
" go public " - atau menjual saham kepada publik - LBOs melibatkan
mengumpulkan semua saham yang beredar ke tangan swasta . Selanjutnya , setelah
utang tersebut dibayar ke bawah, penyelenggara pembelian mungkin mencoba untuk
mengambil publik perusahaan lagi. Banyak manajemen yang dipimpin , LBOs usaha
kecil juga mencakup karyawan perusahaan dalam pembelian , yang dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan komitmen karyawan terhadap tujuan
perusahaan . Dalam kasus lain , LBOs yang didalangi oleh investor individu
maupun institusi , atau dengan perusahaan lain .
Menurut Jennifer Lindsey dalam bukunya Panduan Pengusaha
untuk Modal , kandidat terbaik untuk LBO sukses akan berada di industri yang
berkembang , memiliki aset keras untuk bertindak sebagai jaminan atas pinjaman
yang besar , dan memiliki kualitas atas , manajemen bakat kewirausahaan . Hal
ini juga penting bahwa calon LBO mengirim arus kas historis yang kuat dan
memiliki persyaratan modal yang rendah , karena utang yang dihasilkan dari LBO
harus pensiun secepat mungkin . Idealnya , perusahaan harus memiliki setidaknya
dua kali lebih banyak arus kas seperti yang akan diperlukan untuk pembayaran
utang yang diusulkan . Utang LBO harus dikurangi hingga 50 persen dari
kapitalisasi keseluruhan dalam satu tahun , dan harus benar-benar dilunasi
dalam jangka waktu lima sampai tujuh tahun . Faktor-faktor lain meningkatkan
peluang untuk LBO sukses termasuk posisi pasar yang kuat dan mapan , basis
pelanggan terkonsentrasi .
Dalam rangka meningkatkan peluang keberhasilan untuk LBO ,
Lindsey mencatat bahwa kesepakatan harus dilakukan ketika suku bunga rendah dan
tingkat inflasi yang tinggi ( yang akan membuat aset yang lebih berharga ) .
Hal ini juga penting bahwa manajemen , karyawan , atau kelompok investasi luar
ingin memiliki dan mengendalikan perusahaan . Banyak LBOs melibatkan usaha
kecil terjadi karena pemilik ingin untuk kas keluar atau pensiun dan tidak ingin
menjual ke perusahaan yang lebih besar . LBOs bisa sangat mahal bagi
pihak-pihak memperoleh , dengan biaya termasuk biaya pengacara , evaluasi
akuntansi, pencetakan laporan prospektus dan proxy, dan pembayaran bunga .
Selain itu, jika baik pembeli atau penjual adalah perusahaan publik , suatu LBO
akan melibatkan pengungkapan dan pelaporan persyaratan yang ketat dengan
lembaga pemerintah baik di tingkat federal dan negara . Kemungkinan alternatif
ke LBO termasuk pembelian perusahaan oleh karyawan melalui Rencana Kepemilikan
Saham Karyawan ( ESOP ) , atau merger dengan perusahaan yang kompatibel .
Tujuan dari leveraged buyout adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk melakukan akuisisi besar tanpa harus melakukan banyak modal .
Tujuan dari leveraged buyout adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk melakukan akuisisi besar tanpa harus melakukan banyak modal .
Investopedia
menjelaskan Leveraged Buyout - LBO
Dalam sebuah
LBO , biasanya ada rasio utang terhadap ekuitas 90% 10 % . Karena rasio ini
utang ekuitas yang tinggi , obligasi biasanya tidak investment grade dan
disebut sebagai obligasi sampah . Leveraged buyout memiliki sejarah terkenal ,
terutama di tahun 1980-an ketika beberapa buyout menonjol menyebabkan
kebangkrutan akhirnya perusahaan yang diakuisisi . Hal ini terutama disebabkan
oleh fakta bahwa rasio leverage hampir 100 % dan pembayaran bunga yang begitu
besar bahwa arus kas operasi perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban .
Salah satu LBOs terbesar pada catatan adalah akuisisi HCA
Inc pada tahun 2006 oleh Kohlberg Kravis Roberts & Co ( KKR ) , Bain &
Co , dan Merrill Lynch . Ketiga perusahaan membayar sekitar $ 33000000000 untuk
akuisisi tersebut .
Hal ini dapat dianggap ironis bahwa keberhasilan perusahaan
( dalam bentuk aset pada neraca ) dapat digunakan untuk melawan sebagai jaminan
oleh perusahaan bermusuhan yang memperolehnya . Untuk alasan ini, beberapa LBOs
hal sebagai terutama kejam , taktik predator .
Keuntungan dan Kerugian LBO
Sebuah LBO
sukses dapat memberikan usaha kecil dengan sejumlah keunggulan . Untuk satu
hal, itu dapat meningkatkan komitmen manajemen dan usaha karena mereka memiliki
saham ekuitas yang lebih besar dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan publik
, manajer biasanya memiliki hanya sebagian kecil dari saham biasa , dan karena
itu dapat berpartisipasi dalam hanya sebagian kecil dari keuntungan yang
dihasilkan dari peningkatan kinerja manajerial . Setelah LBO , bagaimanapun ,
eksekutif dapat menyadari keuntungan keuangan yang cukup besar dari peningkatan
kinerja . Peningkatan insentif keuangan untuk manajer perusahaan harus
menghasilkan upaya yang lebih besar pada bagian dari manajemen . Demikian pula
, ketika karyawan terlibat dalam LBO , peningkatan saham mereka dalam
keberhasilan perusahaan cenderung untuk meningkatkan produktivitas dan
loyalitas mereka. Keuntungan lain yang potensial adalah bahwa LBOs seringkali dapat
bertindak untuk merevitalisasi perusahaan matang . Selain itu, dengan
meningkatkan kapitalisasi perusahaan , sebuah LBO dapat memungkinkan untuk
meningkatkan posisi pasarnya .
LBOs sukses juga cenderung untuk menciptakan nilai bagi
berbagai pihak. Sebagai contoh, studi empiris menunjukkan bahwa pemegang saham
perusahaan ' dapat memperoleh abnormal return positif yang besar dari leveraged
buyout . Demikian pula, investor pasca - pembelian dalam transaksi ini sering
mendapatkan keuntungan berlebih selama periode dari tanggal penyelesaian
pembelian dengan tanggal penawaran umum perdana atau dijual kembali . Beberapa
potensi sumber nilai dalam transaksi LBO meliputi: 1 ) transfer kekayaan dari
pemegang saham publik tua untuk kelompok pembelian , 2 ) kekayaan transfer dari
pemegang obligasi publik kepada grup investor , 3 ) penciptaan kekayaan dari
peningkatan insentif untuk pengambilan keputusan manajerial ; dan 4 ) kekayaan
transfer dari pemerintah melalui keuntungan pajak . Peningkatan tingkat utang
bahwa perusahaan baru mendukung setelah LBO penurunan penghasilan kena pajak ,
yang mengarah ke pembayaran pajak yang lebih rendah . Oleh karena itu, tax
shield bunga yang dihasilkan dari tingkat yang lebih tinggi dari utang harus
meningkatkan nilai perusahaan . Selain itu , motivasi ini untuk transaksi LBO
tidak saling eksklusif , ada kemungkinan bahwa kombinasi ini dapat terjadi
dalam LBO diberikan .
Tidak semua LBOs berhasil , bagaimanapun, jadi ada juga
beberapa kelemahan potensial untuk dipertimbangkan . Jika arus kas perusahaan
dan penjualan aset tidak mencukupi untuk memenuhi pembayaran bunga yang timbul
dari tingkat tinggi utang , LBO kemungkinan gagal dan perusahaan dapat bangkrut
. Mencoba sebuah LBO dapat sangat berbahaya bagi perusahaan yang rentan terhadap
persaingan industri atau volatilitas dalam perekonomian secara keseluruhan .
Jika perusahaan tidak gagal menyusul LBO , ini dapat menyebabkan masalah yang
signifikan bagi karyawan dan pemasok , sebagai pemberi pinjaman biasanya dalam
posisi yang lebih baik untuk mengumpulkan uang mereka . Kerugian lain adalah
bahwa membayar suku bunga tinggi pada utang LBO dapat merusak peringkat kredit
perusahaan . Akhirnya , adalah mungkin bahwa manajemen dapat mengusulkan LBO
hanya untuk keuntungan pribadi jangka pendek .
CONTOH LEVERAGE BUYOUT
CONTOH LEVERAGE BUYOUT
XYZ adalah sebuah perusahaan LBO . XYZ ingin membeli ABC Inc
menggunakan LBO a .
XYZ menentukan bahwa itu akan biaya $ 20 miliar untuk
pembelian ABC Inc XYZ tertarik dengan arus kas positif ABC dan sejumlah anak
perusahaan yang menguntungkan yang dapat dijual . XYZ juga merasa seolah-olah
ABC sedang salah urus , dan bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan dalam
manajemen dan proses operasional yang berbeda .
XYZ tidak memasang $ 20 miliar dolar dalam bentuk tunai untuk
membiayai pembelian . Sebaliknya , mereka akan memasang $ 2 milyar pada kas dan
meminjam sisanya .
$ 18 miliar utang akan dijamin terhadap aset di ABC .
Jika pembelian melewati , maka XYZ akan menggunakan arus kas
positif dari ABC untuk membayar pembayaran utang , dan kemungkinan besar akan
melihat pemotongan biaya dan mungkin menjual aset untuk membayar utang .
Ini adalah leveraged buyout
KRITIK DARI LBO
KRITIK DARI LBO
Sejak menggila
LBO tahun 1980-an - yang dipimpin oleh tinggi - profil pemburu perusahaan yang
dibiayai dengan utang pengambilalihan berkualitas rendah dan kemudian menjual
potongan perusahaan yang diakuisisi untuk sendiri keuntungan - LBOs mereka
telah mengumpulkan publisitas negatif. Kritik leveraged buyout berpendapat
bahwa transaksi tersebut merugikan daya saing jangka panjang perusahaan yang
terlibat . Pertama , perusahaan-perusahaan ini tidak mungkin telah menggantikan
aset beroperasi sejak arus kas mereka harus ditujukan untuk pembayaran utang
LBO terkait . Dengan demikian , properti , pabrik, dan peralatan perusahaan LBO
cenderung memiliki usia jauh selama waktu ketika perusahaan swasta . Selain
itu, pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan mungkin telah dibatasi juga.
Akhirnya , ada kemungkinan bahwa penelitian dan pengembangan pengeluaran juga
telah dikendalikan . Akibatnya , prospek pertumbuhan masa depan
perusahaan-perusahaan ini dapat dikurangi secara signifikan .
Yang lainnya berpendapat bahwa transaksi LBO memiliki dampak
negatif pada para pemangku kepentingan perusahaan. Dalam banyak kasus , LBOs
menyebabkan perampingan operasi , dan karyawan akan kehilangan pekerjaan mereka
. Selain itu, beberapa dari transaksi memiliki efek negatif pada masyarakat di
mana perusahaan berada.
Sebagian besar
kontroversi mengenai LBOs telah dihasilkan dari keprihatinan bahwa eksekutif
senior negosiasi penjualan perusahaan untuk sendiri terlibat dalam diri
-dealing . Di satu sisi , para manajer memiliki kewajiban fidusia kepada
pemegang saham mereka untuk menjual perusahaan dengan harga tertinggi . Di sisi
lain , mereka memiliki insentif untuk meminimalkan apa yang mereka membayar
saham . Dengan demikian , telah menyarankan bahwa manajemen mengambil keuntungan
dari informasi yang superior mengenai nilai intrinsik perusahaan. Bukti,
bagaimanapun , menunjukkan bahwa premi yang dibayarkan leveraged buyout
menguntungkan dibandingkan dengan orang-orang dalam merger antar perusahaan
yang ditandai dengan ketentuan pasar yang wajar - panjang negosiasi antara
pembeli dan penjual .
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
[1] HITT.
Michael A, Merger dan Akuisisi, Jakarta: PT Raja Grafindo. 2002
[2] Rachmadi
Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Banjarmasin, 2004, hal. 88.
Rachmadi
Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Banjarmasin, 2004, hal. 88.
[2] Michael A. Hitt, Merger dan
Akuisisi, Jakarta, 2002, hal. 62.
[3] Ibid, hal. 63
[4] Michael A. Hitt, Merger dan
Akuisisi, Jakarta, 2002, hal. 198.
[5] Michael A. Hitt, Merger dan
Akuisisi, Jakarta, 2002, hal. 206.
[7] Fox, Isaac, and Alfred Marcus.
"The Causes and Consequences of Leveraged Management Buyouts." Academy
of Management Review . January 1992.
[8] Franecki, David. "Here's the
Deal: Leveraged Buyout Revival." Barron's. February 12,
2001.
[9] Kaplan, Stephen. "The Effect of
Management Buyouts on Operating Performance and Value." Journal of Financial
Economics . October 1989.
[9] Latif, Yahya. "What Ails the
Leveraged Buyouts of the 1980s." Secured Lender . November/December 1990.
[10] Lindsey, Jennifer. The
Entrepreneur's Guide to Capital: The Techniques for Capitalizing and
Refinancing New and Growing Businesses. Chicago: Probus, 1986.
[11] Return of the LBO." Business Week. October 16, 2000.
[12] Read more: http://www.referenceforbusiness.com/small/Inc-Mail/Leveraged-Buyouts.html#ixzz2l9Hrehvc
[11] Return of the LBO." Business Week. October 16, 2000.
[12] Read more: http://www.referenceforbusiness.com/small/Inc-Mail/Leveraged-Buyouts.html#ixzz2l9Hrehvc
0 komentar
Posting Komentar